Gaza, 10 April- Kementerian Kesehatan Palestina mengaku persediaan obat-obatan yang tersedia di rumah sakit semakin habis menyusul blokade Israel yang memicu keadaan membahayakan. Terlebih, sekitar 11.000 pasien dalam perawatan kritis yang membutuhkan pertolongan medis.
Sementara itu, rumah sakit Palestina terus menerima korban serangan Israel, dimana serangan terbaru menyebabkan 17 orang meninggal dunia dan serangan terhadap Kota Shujayea (Gaza) menewaskan 35 penduduk Palestina dan melukai 55 orang lainnya, serta 80 orang masih dalam keadaan hilang. Kendati demikian, Israel mengklaim serangan ke Kota Shujayea menargetkan basis kekuatan militer Hamas.
Berdasarkan data, sekitar 37% dari daftar obat esensial dalam kondisi habis, 59% daftar perlengkapan medis telah habis, 54% obat kanker dan penyakit darah dalam keadaan habis, dan 80.000 pasien diabetes dan 110.000 pasien darah tinggi tidak mendapatkan perawatan medis.
Sekjen PBB; Antonio Guterres ; menegaskan penolakannya terhadap proposal Israel yang ingin mengontrol bantuan Internasional yang melewati jalur Gaza, termasuk bantuan obat-obatan. Hal ini dikarenakan permintaan tersebut tidak sejalan dengan prinsip kemanusiaan yang netral dan independen.


