Jakarta, 8 April- Presiden Indonesia Prabowo Subianto mengaku ingin berdiskusi dengan tokoh “Indonesia Gelap” dan tokoh yang menyuarakan tagline “Kabur Aja Dulu”. Prabowo berencana akan mengirimkan surat terhadap sejumlah aktivis dan kritikus pemerintah seperti Refly Harun dan Rocky Gerung membahas sejumlah kebijakan Pemerintah secara tertutup.
Prabowo mempertanyakan pandangan aktivis terhadap sejumlah kebijakan yang diambilnya, termasuk Makan Bergizi Gratis (MBG). Padahal, kebijakan tersebut diambil saat kampanyenya di daerah yang melihat anak usia 10 tahun yang nampak seperti anak usia 5 tahun karena kekurangan gizi.
Merespons ajakan dialog tersebut, Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI); Julius Ibrani; mendukung inisiatif Presiden Prabowo karena membuka ruang diskusi dan menunjukkan keinginannya memahami secara utuh keinginan dari gerakan publik. Namun demikian, Julius menyayangkan diskusi dilakukan secara tetutup karena mengubah posisi Presiden yang seharusnya milik publik.
Di sisi lain, Anggota Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik (KIKA) dan Constitunional and Administrative Law Society (CLAS); Herdiansyah Hamzah; menuding ajakan diskusi merupakan sebuah gimik yang ditujukan untuk membentuk citra Presiden Prabowo sebagai pribadi yang responsif. Hal ini dikarenakan kritikan aktivis seharusnya dijadikan sebagai materi evaluasi terhadap kebijakan yang dianggap tidak pro rakyat.


